TUGAS
MANDIRI
TEKHNOLOGI
SEDIAAN FARMASI II
“LARUTAN”

OLEH
RAHMA
IRIANI ASLAM
70100112025
FARMASI A
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013/2013
1.
Defenisi
dari larutan
Jawaban :
Adapun
defenisi larutan yang saya dapatkan dari beberapa literature/buku, yaitu :
a.
Menurut
Farmakope Indonesia Edisi III Halaman 32, larutan adalah sediaan cair yang
mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut
digunakan air suling.
b.
Menurut
Farmakope Indonesia Edisi IV Halaman 17, solutions atau larutan adalah sediaan
cair yang mengandung sau atau lebih zat kimia terlarut secara kimia maupun
fisika ke dalam bahan cair.
c.
Menurut
Ilmu Meracik Obat (IMO) Halaman 96, istilah kelarutan itu sama dengan jumlah
bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan suatu zat.
d.
Menurut
R. Voight Halaman 391, larutan adalah sediaan cair yang mengandung obat
terlarut, menurut aturannya di dalam air atau cairan yang didominasi air.
Dari beberapa literature yang saya baca di atas, saya kira
sudah bisa ditarik kesimpulan bahwa beberapa literature di atas mengemukakan
defenisi larutan dari beberapa segi seperti yang ibu jelaskan pada pertemuan
kemarin, disini saya dapat menyimpulkan bahwa larutan itu mengandung bahan yang
namanya cairan dimana cairan inilah inti dari larutan itu terbentuk dimana si
cairan inilah yang bisa melarutkan serbuk atau cairan ataupun bahan kimia lain
yang bertindak sebagai bahan yang terlarut.
2.
Termodinamika
dari larutan
Jawaban :
Menurut
literatur yang sayz baca, termodinamika ini adalah kajian tentang kalor (panas)
yang berpindah, dimana katanya dalam termodinamika ini banyak dibahas tentang
system dan lingkungan. Termodinamika ini terbagi lagi beberapa system menurut
buku farmasi fisika, ada system terbuka, system tertutup dan system terisolasi,
nah menurut saya, larutan ini masu ke dalam system terbuka karena adanya
pertukaran massa dan energy system dan lingkungannya. Contohnya lautan, nah
lautan ini contohnya larutan air dan garam (NaCl).
3.
Interaksi
zat dalam sistem larutan
Jawaban :
Menurut
wikipedia dan beberapa literatur yang saya baca, interaksi zat dalam system
larutan ini mengacu pada hokum Raoult. Bunyi dari hokum Raoult ini adalah
“tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol
zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut.
Secara
matematisnya : Plarutan = Xterlarut . Ppelarut
Menurut
literature ini, untuk larutan yang mengikuti hukum Raoult, interaksi antara
molekul individual kedua komponen sama dengan interaksi antara molekul antara
molekul dalam tiap komponen. Contoh penerapannya sebenarnya hitung-hitungan,
intinya penerapan hukum roult ini dalam larutan adalah gas ideal dimana dengan
rumusnya kita dapat menghitung fraksi mol zat, mol ataupun Mr zat yang ingin
kita ketahui.
4.
Jenis
– jenis larutan
Jawaban :
Pembagian
larutan secara umum sebenarnya banyak dilihat dari beberapa segi, disini saya
rangkum beberapa pembagian larutan.
a.
Larutan
berdasarkan banyaknya zat terlarut
Menurut buku Farmasi Fisika, larutan terbagi atas:
1)
Larutan
jenuh, dimana katanya zat terlarut ini berada dalam kesetimbangan dengan fase
padat (zat terlarutnya)
2)
Larutan
tidak jenuh atau hampir jenuh, mengatakan dimana larutan ini mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi dibawah yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna.
3)
Larutan
lewat jenuh, dimana suatu larutan ini mengandung zat terlarut yang berlebihan
atau lebih banyak daripada yang seharusnya.
b.
Larutan
berdasarkan sifat fisika kimia
Menurut buku literature yang pernah saya baca, si larutan
ini terbagi atas beberapa, yakni:
1)
Larutan
nonelektrolit, dimana dia adalah zat yang tidak menghasilkan ion apabila
dilarutkan dalam air, oleh karena itu tidak membawa aliran listrik melalui
larutan tersebut.
2)
Larutan
elektrolit, dimana ada yang namanya elektrolit kuat dimana disini zatnya
terurai sempurna menjadi ion positif dan negative sehingga daya aliran
listriknya kuat, ada juga elektrolit lemah dimana hanya sebagian yang terurai
menjadi ion positif dan negative sehingga daya aliran listriknya lemah.
5.
Kelebihan
dan kekurangan dari sediaan larutan
Jawaban :
Dari
beberapa literatur yang saya baca, dapat saya rangkum bahwa:
a.
Kelebihan
dari sediaan larutan, yaitu:
1)
Lebih mudah ditelan daripada sediaan
yang lain, sehingga dapat lebih mudah digunakan bayi, anak-anak, dewasa, maupun
usia lanjut
2)
Segera diabsorpsi karena telah
berbentuk sediaan cair (tidak mengalami proses disintegrasi maupun pelarutan
seperti pada tablet/pil dsb
3)
Obat secara homogen terdistribusi
keseluruh bagian sediaan
4)
Mengurangi resiko terjadinya iritasi
lambung oleh zat zat iritan (Aspirin, KCl) karena larutan langsung diencerkan
dalam lambung
5)
Lebih mudah untuk menutupi rasa dan bau
tidak enak pada obat dengan cara penambahan pemanis dan pengaroma
b.
Kekurangan
dari sediaan larutan, yakni:
1)
Bersifat voluminous, sehingga kurang
menyenangkan untuk dibawa atau diangkut dan disimpan, lebih berat.
2)
Stabilitas dalam bentuk cair kurang
baik dibandingkan dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, pil, terutama apabila
zat aktif/bahan mudah terhidrolisis
3)
Larutan/air merupakan media ideal
mikroorganisme untuk berkembang-biak sehingga diperlukan penambahan pengawet
yang lebih banyak dibanding sediaan tablet, pil, krim, dll
4)
Ketepatan dosis tergantung kemampuan
pasien dalam menakar obat
5)
Rasa obat yang tidak menyenangkan akan
terasa lebih tidak enak apabila dalam bentuk larutan, terutama jika tidak
dibantu dengan pemanis dan pengaroma
6.
Pertimbangan
dalam merancang sediaan larutan
Jawaban :
Menurut
literatur yang saya baca, mengemukakan bahwa hal yang harus kita pertimbangkan
dalam merancang sediaan larutan itu, yakni:
a.
Zat – zat yang kita
gunakan adalah yang mudah larut, dilarutkan dalam botol.
b.
Zat – zat yang kita gunakan dimana zat
tersebut agak sukar larut, maka zat tersebut dilarutkan dengan pemanasan.
c.
Untuk zat yang akan terbentuk hidrat
,maka air dimasukkan dulu dalam erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa hidrat
yang lebih lambat larutnya.
d.
Untuk zat yang meleleh dalam air panas dan
merupakan tetes besar dalam dasar Erlenmeyer atau botol maka perlu dalam melarutkan
digoyang – goyangkan atau dikocok untuk mempercepat larutnya zat tersebut.
e.
Zat – zat yang mudah terurai pada pemanasan
tidak boleh dilarutkan dengan pemanasan atau dilarutkan secara dingin.
f.
Zat – zat yang mudah menguap dipanasi,
dilarutkan dalam boto ltertutup dan dipanaskan serendah – rendahnya sambil digoyang
– goyangkan.
g.
Obat – obat keras harus dilarutkan tersendiri,
untuk meyakini apakah sudah larut semua. Dapat dilakukan dalam tabung reaksi lalu
dibilas.
h.
Intinya perlu diperhatikan bahwa pemanasan
hanya diperlukan untuk mempercepat larutnya suatu zat, tidak untuk menambah kelarutan
sebab bila keadaan dingin maka akan terjadi endapan dan pada akhirnya tidaklah
baik untuk sediaan kita.
i.
Utamanya juga dalam pembuatan sediaan larutan,
terlebih dahulu kita harus merancang preformulasinya juga dimana untuk apa kita
membuat sediaan ini, untuk keadaan penyakit apa, gunanya apa, efektif untuk
umur berapa dan akan diabsorpsi dimana, efek sampinya ada atau tidak dan
sebagainya.
7.
Kerusakan
dalam sediaan larutan
Jawaban :
Menurut
farmakologi.pdf yang saya baca, kerusakan dalam sediaan larutan itu dapat kita
kenal ketika:
a.
Terjadinya
kekeruhan atau perubahan warna pada sediaan larutan kita
b.
Terbentuk
Kristal atau endapan zat padat
c.
Terjadinya
perubahan bau dari sediaan larutan kita
d.
Perubahan
viskositas (kekentalan) dari sediaan.
8.
Bagaimana
mengendalikan kerusakan dari sediaan larutan tadi (Evaluasi) ?
Jawaban :
Dari
beberapa kerusakan di atas, ketika kita telah membuat suatu sediaan, kita sebagai
orang farmasis harus melakukan uji dulu
sebelum sediaan tersebut ke konsumen karena dapat terjadi beberapa kerusakan di
atas ataupun konsumen dapat melakukan cara ini apabila membeli suatu sediaan
dimana si konsumen ingin mengecek apakah sediaan ini baik atau tidak, dengan valuasi
mutu fisik. Dimana dalam evaluasi ini, kita dapat melakukan:
a.
Tes
organoleptik → warna, bau, rasa, dan bentuk sediaan. Caranya sediaan tadi kita
tuang pada wadah, kemudian diamati bentuk dan warna elanjutnya juga baunya
dengan indera penciuman.
b.
Tes
homogenitas → mengetahui tingkat tercampurnya suatu sediaan. Caranya sediaan
dikocok kemudian diteteskan pada kaca objek kemudian ditutup dengan deck glass,
kemudian diamati tingkat kehomogenannya.
c.
Uji
viskositas. Caranya agak rumit untuk konsumen tapi mudah untuk farmasist karena
dalam hal ini kita menggunakan viscometer untuk mengukut viskositas sediaan
ini.
d.
Tes
Kejernihan. Caranya dengan memeriksa secara visual dimana wadah dilihat dari
luar di bawah penerangan cahaya.
Kak BS minta jurnalnya kah kak soalnya ku baca tugasnya kakak SM dgn tugasnya kami kak TPI kami di suruh bawa literatur SBG buktinya kak
BalasHapusBoleh dek. Copy aja.
Hapus