Jumat, 03 April 2015

TUGAS MANDIRI
TEKHNOLOGI SEDIAAN FARMASI II
“LARUTAN”


Description: C:\Users\CS\Pictures\uin-makassar.gif


OLEH

RAHMA IRIANI ASLAM
70100112025
FARMASI A

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013/2013




1.   Defenisi dari larutan
Jawaban :
Adapun defenisi larutan yang saya dapatkan dari beberapa literature/buku, yaitu :
a.    Menurut Farmakope Indonesia Edisi III Halaman 32, larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut digunakan air suling.
b.   Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV Halaman 17, solutions atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung sau atau lebih zat kimia terlarut secara kimia maupun fisika ke dalam bahan cair.
c.    Menurut Ilmu Meracik Obat (IMO) Halaman 96, istilah kelarutan itu sama dengan jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan suatu zat.
d.   Menurut R. Voight Halaman 391, larutan adalah sediaan cair yang mengandung obat terlarut, menurut aturannya di dalam air atau cairan yang didominasi air.
Dari beberapa literature yang saya baca di atas, saya kira sudah bisa ditarik kesimpulan bahwa beberapa literature di atas mengemukakan defenisi larutan dari beberapa segi seperti yang ibu jelaskan pada pertemuan kemarin, disini saya dapat menyimpulkan bahwa larutan itu mengandung bahan yang namanya cairan dimana cairan inilah inti dari larutan itu terbentuk dimana si cairan inilah yang bisa melarutkan serbuk atau cairan ataupun bahan kimia lain yang bertindak sebagai bahan yang terlarut. 

2.   Termodinamika dari larutan
Jawaban :
Menurut literatur yang sayz baca, termodinamika ini adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah, dimana katanya dalam termodinamika ini banyak dibahas tentang system dan lingkungan. Termodinamika ini terbagi lagi beberapa system menurut buku farmasi fisika, ada system terbuka, system tertutup dan system terisolasi, nah menurut saya, larutan ini masu ke dalam system terbuka karena adanya pertukaran massa dan energy system dan lingkungannya. Contohnya lautan, nah lautan ini contohnya larutan air dan garam (NaCl). 

3.   Interaksi zat dalam sistem larutan
Jawaban :
Menurut wikipedia dan beberapa literatur yang saya baca, interaksi zat dalam system larutan ini mengacu pada hokum Raoult. Bunyi dari hokum Raoult ini adalah “tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut.
Secara matematisnya : Plarutan = Xterlarut . Ppelarut
Menurut literature ini, untuk larutan yang mengikuti hukum Raoult, interaksi antara molekul individual kedua komponen sama dengan interaksi antara molekul antara molekul dalam tiap komponen. Contoh penerapannya sebenarnya hitung-hitungan, intinya penerapan hukum roult ini dalam larutan adalah gas ideal dimana dengan rumusnya kita dapat menghitung fraksi mol zat, mol ataupun Mr zat yang ingin kita ketahui.
  
4.   Jenis – jenis larutan
Jawaban :
Pembagian larutan secara umum sebenarnya banyak dilihat dari beberapa segi, disini saya rangkum beberapa pembagian larutan.
a.    Larutan berdasarkan banyaknya zat terlarut
Menurut buku Farmasi Fisika, larutan terbagi atas:
1)   Larutan jenuh, dimana katanya zat terlarut ini berada dalam kesetimbangan dengan fase padat (zat terlarutnya)
2)   Larutan tidak jenuh atau hampir jenuh, mengatakan dimana larutan ini mengandung zat terlarut dalam konsentrasi dibawah yang dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna.
3)   Larutan lewat jenuh, dimana suatu larutan ini mengandung zat terlarut yang berlebihan atau lebih banyak daripada yang seharusnya.
b.   Larutan berdasarkan sifat fisika kimia
Menurut buku literature yang pernah saya baca, si larutan ini terbagi atas beberapa, yakni:
1)   Larutan nonelektrolit, dimana dia adalah zat yang tidak menghasilkan ion apabila dilarutkan dalam air, oleh karena itu tidak membawa aliran listrik melalui larutan tersebut.
2)   Larutan elektrolit, dimana ada yang namanya elektrolit kuat dimana disini zatnya terurai sempurna menjadi ion positif dan negative sehingga daya aliran listriknya kuat, ada juga elektrolit lemah dimana hanya sebagian yang terurai menjadi ion positif dan negative sehingga daya aliran listriknya lemah.

5.   Kelebihan dan kekurangan dari sediaan larutan
Jawaban :
Dari beberapa literatur yang saya baca, dapat saya rangkum bahwa:
a.    Kelebihan dari sediaan larutan, yaitu:
1)   Lebih mudah ditelan daripada sediaan yang lain, sehingga dapat lebih mudah digunakan bayi, anak-anak, dewasa, maupun usia lanjut
2)   Segera diabsorpsi karena telah berbentuk sediaan cair (tidak mengalami proses disintegrasi maupun pelarutan seperti pada tablet/pil dsb
3)   Obat secara homogen terdistribusi keseluruh bagian sediaan
4)   Mengurangi resiko terjadinya iritasi lambung oleh zat zat iritan (Aspirin, KCl) karena larutan langsung diencerkan dalam lambung
5)   Lebih mudah untuk menutupi rasa dan bau tidak enak pada obat dengan cara penambahan pemanis dan pengaroma
b.   Kekurangan dari sediaan larutan, yakni:
1)   Bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan untuk dibawa atau diangkut dan disimpan, lebih berat.
2)   Stabilitas dalam bentuk cair kurang baik dibandingkan dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, pil, terutama apabila zat aktif/bahan mudah terhidrolisis
3)   Larutan/air merupakan media ideal mikroorganisme untuk berkembang-biak sehingga diperlukan penambahan pengawet yang lebih banyak dibanding sediaan tablet, pil, krim, dll
4)   Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien dalam menakar obat
5)   Rasa obat yang tidak menyenangkan akan terasa lebih tidak enak apabila dalam bentuk larutan, terutama jika tidak dibantu dengan pemanis dan pengaroma

6.   Pertimbangan dalam merancang sediaan larutan
Jawaban :
Menurut literatur yang saya baca, mengemukakan bahwa hal yang harus kita pertimbangkan dalam merancang sediaan larutan itu, yakni:
a.     Zat – zat yang kita gunakan adalah yang mudah larut, dilarutkan dalam botol.
b.   Zat – zat yang kita gunakan dimana zat tersebut agak sukar larut, maka zat tersebut  dilarutkan dengan pemanasan.
c.    Untuk zat yang akan terbentuk hidrat ,maka air dimasukkan dulu dalam erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih lambat larutnya.
d.   Untuk zat yang meleleh dalam air panas dan merupakan tetes besar dalam dasar Erlenmeyer atau botol maka perlu dalam melarutkan digoyang – goyangkan atau dikocok untuk mempercepat larutnya zat tersebut.
e.    Zat – zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan dengan pemanasan atau dilarutkan secara dingin.
f.     Zat – zat yang mudah menguap dipanasi, dilarutkan dalam boto ltertutup dan dipanaskan serendah – rendahnya sambil digoyang – goyangkan.
g.    Obat – obat keras harus dilarutkan tersendiri, untuk meyakini apakah sudah larut semua. Dapat dilakukan dalam tabung reaksi lalu dibilas.
h.   Intinya perlu diperhatikan bahwa pemanasan hanya diperlukan untuk mempercepat larutnya suatu zat, tidak untuk menambah kelarutan sebab bila keadaan dingin maka akan terjadi endapan dan pada akhirnya tidaklah baik untuk sediaan kita.
i.     Utamanya juga dalam pembuatan sediaan larutan, terlebih dahulu kita harus merancang preformulasinya juga dimana untuk apa kita membuat sediaan ini, untuk keadaan penyakit apa, gunanya apa, efektif untuk umur berapa dan akan diabsorpsi dimana, efek sampinya ada atau tidak dan sebagainya.

7.   Kerusakan dalam sediaan larutan
Jawaban :
Menurut farmakologi.pdf yang saya baca, kerusakan dalam sediaan larutan itu dapat kita kenal ketika:
a.    Terjadinya kekeruhan atau perubahan warna pada sediaan larutan kita
b.   Terbentuk Kristal atau endapan zat padat
c.    Terjadinya perubahan bau dari sediaan larutan kita
d.   Perubahan viskositas (kekentalan) dari sediaan.



8.   Bagaimana mengendalikan kerusakan dari sediaan larutan tadi (Evaluasi) ?
Jawaban :
Dari beberapa kerusakan di atas, ketika kita telah membuat suatu sediaan, kita sebagai orang farmasis  harus melakukan uji dulu sebelum sediaan tersebut ke konsumen karena dapat terjadi beberapa kerusakan di atas ataupun konsumen dapat melakukan cara ini apabila membeli suatu sediaan dimana si konsumen ingin mengecek apakah sediaan ini baik atau tidak, dengan valuasi mutu fisik. Dimana dalam evaluasi ini, kita dapat melakukan:
a.    Tes organoleptik → warna, bau, rasa, dan bentuk sediaan. Caranya sediaan tadi kita tuang pada wadah, kemudian diamati bentuk dan warna elanjutnya juga baunya dengan indera penciuman.
b.   Tes homogenitas → mengetahui tingkat tercampurnya suatu sediaan. Caranya sediaan dikocok kemudian diteteskan pada kaca objek kemudian ditutup dengan deck glass, kemudian diamati tingkat kehomogenannya.
c.    Uji viskositas. Caranya agak rumit untuk konsumen tapi mudah untuk farmasist karena dalam hal ini kita menggunakan viscometer untuk mengukut viskositas sediaan ini.

d.   Tes Kejernihan. Caranya dengan memeriksa secara visual dimana wadah dilihat dari luar di bawah penerangan cahaya.

2 komentar:

  1. Kak BS minta jurnalnya kah kak soalnya ku baca tugasnya kakak SM dgn tugasnya kami kak TPI kami di suruh bawa literatur SBG buktinya kak

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Advertisement

Popular

POPULAR POSTS

Popular Posts

Recent Posts

Facebook Google Plus Instagram Youtube Channel

Text Widget