Kamis, 12 Maret 2015


KISI – KISI MATERI TEKHNOLOGI SEDIAAN FARMASI II
“SUSPENSI”


OLEH

NAMA               : RAHMA IRIANI ASLAM
NIM                  : 70100112025
KELAS              : FARMASI A

SAMATA – GOWA
2014




KISI – KISI MATERI SUSPENSI

1.   Defenisi suspensi
Jawaban :
a.    Farmakope Indonesia IV Th. 1995, hal 17
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.
b.   Farmakope Indonesia III, Th. 1979, hal  32
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
c.    Fornas Edisi 2 Th. 1978 hal 333
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat tambahan, yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan.  Yang pertama berupa suspensi jadi, sedangkan yang kedua berupa serbuk untuk suspensi yang harus disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.
Berdasarkan beberapa defenisi dari literature di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat dimana terdispersi dalam cairan pembawa, berupa suspens jadi atau suspensi kering (dry syrup).  

2.   Apa itu tegangan permukaan, tegangan antarmuka, dan antarmuka
Jawaban :
              Tegangan antarmuka adalah gaya per satuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua fase cairan yang tidak dapat bercampur contoh tegangan antarmuka merkuri dengan air 375 dyne/cm, air dengan n-Heksana 51,1 dyne/cm, dll.
Tengangan permukaan adalah gaya per satuan panjang yang harus diberikan sejajar dengan permukaan sehingga mengimbangi keseluruhan tarikan ke dalam contohnya mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan air yang bersuhu normal, antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka,selain dapat mengobati luka juga dapat membasahi seluruh luka.
Antarmuka adalah permukaan dimana dua zat atau benda berbeda bertemu contohnya permukaan meja membentuk suatu antarmuka padat-gas dengan udara diatasnya dan permukaan tetesan hujan membentuk antarmuka gas-cair.  

3.   Jenis-jenis sedimentasi dalam suspensi
Jawaban :
Salah satu ciri khas yang dimiliki sediaan suspensi yaitu kemampuan untuk  mendispersi kembali, dimana endapan yang terdapat pada sediaan ini harus dengan mudah didispersikan kembali dengan pengocokan yang sedang-sedang saja sehingga akan menghasilkan sistem yang homogen. Ada beberapa jenis metode pengendapan pada suspensi yaitu:
-          Pengendapan pelarut organik,
untuk obat- obat yang tidak larut dalam air maka dapat digunakan pelarut organik untuk melarutkannya, contohnya etanol, methanol, propilen glikol, polietilenglikol
-          Metode pengubahan pH medium,
teknik di aplikasikan pada obat-obatan yang kelarutannya bergantung pada pH. Suspensi estradiol dapat dibuat dengan mengubah pH larutan airnya.
-          Metode penguraian ganda
pada metode ini menggunakan proses kimia yag sederhana, walaupun ada juga faktor fisika yang dapat mempengaruhi.
Adapun jenis-jenis sedimentasi berdasarkan ukuran partikelnya dibedakan menjadi 2 yaitu:
a.    Discrete particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas partikel tidak berubah.
b.   Flacentate particle
Selama proses pengendapan bentuk, ukuran, dan densitas berubah.
Adapun jenis-jenis sedimentasi berdasarkan pengaruh dari partikel lain dibedakan menjadi 2 yaitu:
a.    Free settling
Partikel bergerak tidak dipengaruhi oleh partikel lain. Dapat diperoleh jika konsentrasinya rendah atau encer.
b.   Hinder sttling
Partikel bergerak mendapat pengaruh dari partikel lain. .

4.   Apa saja yang mengontrol pengendapan
Jawaban :
Menurut saya, yang mengontrol pengendapan karena adaanya persamaan Stoke yang diturunkan untuk suatu keadaan ideal dimana partikel yang bulat dan seragam dalam suspensi yang cair mengendap tanpa mengakibatkan turbulensi pada waktu turun ke bawah tanpa adanya tumbukan antar partikel suspensi.
V=

5.   Apa itu potensial zeta
Jawaban :
Zeta Potential adalah parameter muatan listrik antara partikel koloid. Makin tinggi nilai potensial zeta maka akan semakin mencegah terjadinya flokulasi/ (peristiwa penggabungan koloid dari yang kecil menjadi besar). Dengan mengurangi nilai potensial zeta maka memungkinkan partikel untuk saling tarik menarik dan terjadi flokulasi. 
Elektroforesis digunakan untuk memperkirakan potensial zeta dari partikel. Dalam prakteknya potensial zeta larutan diukur dengan menerapkan medan listrik di seluruh larutan. Partikel dalam larutan dengan potensial zeta akan bermigrasi menuju elektroda dengan muatan berbeda, dimana kecepatannya sebanding dengan besarnya potensi zeta.

6.   Macam- macam sifat aliran
Jawaban :
a.    Aliran Plastis
Aliran plastic diasosiasikan dengan adanya partikel-partikel terflokulasi dalam suspense yang pekat. Akibatnya suatu struktur yang kontinu terjadi di seluruh system. Adanya yield value dikarenakan bergabungnya partikel-partikel (yang disebabkan gaya Van Der Waals), yang harus dipecahkan sebelum aliran terjadi. Jadi yield value merupakan suatu indikasi dari gaya flokulasi. Makin banyak suspense yang terflokulasi, makin tinggi yield valuenya. Gaya-gaya friksional (geser) antara partikel-partikel yang bergerak dapat juga mempunyai andil akan adanya yield value. Sesuai dengan bentuk kurva, maka sekali yield value dilampaui, pemberian tekanan geser selanjutnya (F-f) akan berbanding lurus dengan kecepatan gesernya, G. Efeknya, system aliran plastic tersebut akan menyerupai sistem newton.
b.   Aliran Pseudoplastis
Sejumlah besar produk farmasi termasuk gom alam dan sintesis, misalnya : dispersi cair dari traga ileh polimer-polimer dalam larutan, yang merupakan kebalikan dari sistem plastis, yang tersusun dari partikel-partikel yang terflokulasi dalam suspensi, kurva konsistensi untuk bahan pseudoplastis mulai pada titik (0,0) atau paling tidak mendekatinya rate of shear rendah. Akibatnya, berlawanan dengan Bingham Bodies, tidak ada yield value. Tapi karena tidak ada bagian kurva yang linier, maka kita tidak dapat menyatakan viskositas suatu bahan pseudoplastis dengan suatu harga tunggal.
c.    Aliran dilatan
Suspensi-suspensi tertentu dengan persentase zat padat terdispersi yang tinggi menunjukkan peningkatan dalam daya hambat untuk mengalir dengan peningkatan dalam daya hambat untuk mengalir dengan meningkatnya rate of share. Pada sistem seperti itu sebenarnya volumenya meningkat jika terjadi shear dan oleh karena itu diberi istilah dilatan. (Martin,1990)

7.   Kerusakan dalam suspensi
Jawaban :
a.    Terjadinya craking
b.   Deflokulasi
c.    Flokulasi
d.   Coaselen


Rabu, 11 Maret 2015

BUKAN DIRINYA
            Seminggu tlah berlalu sejak kematian sahabat yang selama ini aku sayangi. Perempuan yang selama ini menemani hari-hariku sejak menginjak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Berat rasanya untuk hidup tanpa dia. Berat rasanya menjalani hari-hari tanpa dia. Mungkin ini hanya masalah kebiasaan, selama ini aku hanya selalu bersamanya, jalan bersamanya dan mengerjakan tugas bersamanya.
            Perasaan yang selama ini kupendam untuknya akhirnya harus aku pendam hingga aku mati nanti. Perasaan yang selama ini aku tutupi hanya agar persahabatanku dan dia tak goyah karena perasaan ini.
            “Aku mencintai dan menyayanginya.” Gumamku dalam hati.
            Andaikan waktu bisa diputar kembali, aku sama sekali tak akan menyimpan perasaan ini, setidaknya Ria tau apa yang aku rasakan selama ini terhadapnya sebelum terlambat seperti ini.
            “Dan ? Dana ? ayo pulang. Tidak baik menangisi kepergian Ria seperti ini. Dia tidak akan tenang di alam sana.” Kata Ari.
            “Iyah, Ri.”  Jawabku singkat.
****
Keadaan ini membuatku sadar akan satu hal yang selama ini aku khawatirkan. Aku adalah pecundang yang hanya bisa diam dan membiarkan perasaan ini menyakitiku sendiri. Aku tidak ingin menjadi pecundang lagi yang hanya bisa mengubur perasaannya dan berakhir kejam seperti ini.
“Dana ? Ayo sarapan, nak.” Teriak ibuku.
“Iyah, bu.” Jawabku.
****
Hari ini adalah hari pertama tanpa Ria disekolah. Ekspresi teman-teman melihatkupun berbeda-beda. Ada yang menghiburku, ada yang mengatakan patah hati, ada yang mengatakan kehilangan istri dan ada yang mengatakan aku jodoh yang ditinggal mati layaknya lagu dari Wali.
   “Dan, jangan diam trus lah. Jangan bersedih trus. Biarin Ria tenang di alam sana.” Hibur Ari.
“Aku terlalu berlebihan yah, Ri ?” tanyaku.
“Bukan berlebihan, Dan. Tetapi kamu terlalu menangisi kepergian Ria. Mungkin kamu belum terbiasa. Mulai sekarang, kamu harus mengikhlaskan kepergian dia dan kamu harus ngelanjutin hidup, fokus sama pelajaran di sekolah serta melihat kedepan, Dan.” Hiburnya lagi.
“Kamu kayak Ibunya Ria saja, Ri. Yaudah maaf sudah buat kamu khawatir seperti ini. Aku bakal coba untuk mengikhlaskan dia. Tidak. Aku harus mengikhlaskan kepergian Ria agar dia tenang disana. Betul kan, Ri ?” Kataku.
“Iya, sob. Sekarang kita ke kantin dan kamu harus traktir aku karena kau sudah menghibur kamu. Ok ?” Rayunya.
“Ok.” Jawabku.
****
Tiga bulan telah berlalu sejak kepergian Ria. Aku juga tlah mulai melihat kedepan. Tetapi, seminggu ini, aku melihat seorang gadis yang mirip sekali dengan Ria. Aku menyukai gadis itu, entah karena dia mirip dengan Ria atau apa. Tetapi, kali ini aku tidak akan membiarkan orang yang kusukai meninggalkanku tanpa mengetahui perasaanku terhadapnya.
“Kia, boleh aku bicara sama kamu tidak ? ada yang ingin aku sampaikan ke kamu.” Ajakku pada Kia.
“Apa kak ?” Jawabnya.
“Ikut aja. Ayo ketaman belakang sekolah.” Ajakku lagi.
Akhirnya Kia mengikuti kemauanku dan pada saat itu juga aku mengutarakan perasaanku terhadapnya bahwa aku menyukainya. Hasilnya, Kia menerima perasaanku. Dia juga telah lama memendam perasaan terhadapku sejak dia pindah ke sekolah ini dua minggu yang lalu.
****
“Ria, kamu tau tidak ? aku bertemu orang yang sangat mirip sama kamu. Aku menyukainya sama dengan menyukaimu dulu. Kamu tau tidak ? aku sekarang sudah menjadi kekasihnya. Maaf ya aku baru jenguk kamu hari ini. Hubungan kami sudah berjalan lima bulan lebih dan dia itu sangat mirip sama sikap kamu. Manja, kadang bikin orang jengkel dna sebagainya. Aku menyukainya. Dia sangat mengingatkanku terhadapmu. Doain aku ya semoga aku langgeng sama dia, sama reinkarnasimu.” Ceritaku di makam Ria.
****
Hari ini, Kia datang berkunjung ke rumah. Mau belajar bersama seperti Ria yang dulu lakukan saat masih hidup.
“Masuk, Ki. Ini kamar aku.” Ajakku.
“Iya kak.” Jawabnya.
Entah kenapa wajahnya murung selama proses belajar ini. Aku heran. Setiap kali aku tanya, dia selalu jawab jutek. Setiap kali aku rayu, dia hanya senyum kecut. Beda sama Ria yang segera melumer saat aku rayu.
“Kamu kenapa murung gitu, sayang ?” Rayuku sambil mengelur rambutnya.
“Kok kamu masih pasang foto cewek ini ? dia yang kamu bilang mirip sama aku ? apa aku hanya pelarian dari dia ? karena dia mirip denganku ? aku bukan dia, Dan.” Jawabnya sambil terisak.
“Ini adalah foto sahabat aku, sayang. Dia adalah sahabatku dari aku menginjak sekolah dasar. Aku sayang sama kamu bukan karena kamu mirip sama dia, tetapi aku memang tulus mencintaimu.” Rayuku smabil memeluknya.
Akhirnya dia menerima rayuanku dan dia kembali seperti awal lagi yang tersenyum dan ceria dihadapanku. Disaat itulah ciuman kedua kurasakan setelah ciuman pertama saat bersama Ria kala dia masih hidup.
****
“Ria, kenapa setelah beberapa hari ini aku berpikir, kenapa aku rasa, aku itu orang yang sangat kejam ? kenapa baru sekarang aku berpikir bahwa aku hanya menjadikan dia sebagai pelarian perasaanku terhadapku yang tak kesampaian ? Kenapa baru saat ini aku sadari  saat udah banyak hal yang aku lalui bersamanya, banyak kenangan yang aku tlah lakukan bersamanya. Kenapa Ria ? Kenapa ?” Teriakku sambil terisak di makam Ria.
****
Ini adalah hari dimana hubunganku dan Kia setengah tahun. Selama beberapa minggu ini, kami selalu bertengkar hanya masalah Ria yang sama sekali tidak bisa aku hapus. Kia selalu mengira dia adalah pelaria dan memang iya, aku baru sadar bahwa dia adalah pelampiasan nafsu sesaatku yang mencintai Ria. Aku selalu melihatnya seperti Ria. Aku selalu membandingkannya dengan Ria. Betapa kejamnya aku selama ini dengan dia.
“Happy Aniversary, sayang.” Sambut Kia dengan kue yang dibawa sambil mencium keningku.
“Iyah, sayang.” Jawabku singkat.
“Ada apa sih sayang ? kok wajah kamu lesu ? kamu sakit yah ?” jawabnya selidik.
“Tidak. Aku baik-baik saja. Ada yang ingin aku sampaiin ke kamu sekarang.” Jawabku serius.
Kia akhirnya diam dan mendengarkan setiap bait, setiap kata yang aku utarakan ke dia. Dia hanya bisa nangis, marah dan teriak dihadapanku. Aku salah. Kenapa baru sekarang aku menyadari semuanya dan membiarkan orang yang baik seperti Kia merasakan pelarianku. Kia hanya bisa menangis dan meninggalkanku.
****
Beberapa hari merenung dan memikirkan kesalahan yang selama ini aku buat sepertinya sudah cukup untuk membuatku berpikir jernih lagi. Bantuan dari Ari juga membantuku untuk berpindah dari rasa bersalahku terhadap Kia. Aku harus menata kehidupanku mulai sekarang dan hanya menjadikan Ria sebuah kenangan masa lalu yang pernah mendapatkan hatiku dan Kia sebagai sebuah kesalahan dan pelajaran buatku.
****
Liburan ini aku putuskan untuk ketempat keluarga yang ada di luar daerah. Aku ingin mendapatkan suasana baru yang bisa menenangkan dan menyegarkan pikiranku.
“Hai kak ?” Sapa seorang gadis.
“Hai.” Jawabku.
“kakak, orang baru yah ? soalnya aku baru liat kakak disini.” Tanyanya lagi.
Sejak saat itu aku dengan Lira memulai perkenalan dan akrab. Lira membawaku jalan-jalan keliling kota mereka. Membawaku ke tempat wisata dan sebagainya. Dialah yang menenangkanku sejak disini.
****
“kak, aku boleh bicara ? ada yang ingin aku sampein ke kakak.” Ajaknya
Ini adalah seminggu setelah aku kenalan dengan dia. Senyumnya, manjanya dan rayuannya serta keceriannya sangat membuatku nyaman.
“Iya boleh.” Jawabku.
Ternyata Lira mengungkapkan perasaanya terhadapku. Dia mengatakan jika sejak pertama bertemu dia sudah mulai menyukaiku. Aku sama sekali tidak  tahu, apakah ini bohong atau jujur. Tetapi, saat melihat matanya yang berbinar, aku tidak dapat berpikir lagi. Aku hanya mengatakan iya dan aku menyukainya.
****
Setelah beberapa hari menjalin hubungan dengannya. aku melihatnya bersama lelaki lain. Entah kenapa aku tiba-tiba emosi melihatnya dan tanpa aku sadari aku memaki-maki Lira dan menamparnya.
“Kamu jahat, Dan. Kenapa kamu sama sekali tidak mendengar penjelasanku ?” Tanyanya sambil terisak.
“Penjelasan apalagi ? apa aku buta melihat lelaki itu merangkulmu ?” Jawabku kasar.
Tiba-tiba lelaki yang bersama Lira memukul wajahku. Aku yang tidak terima atas sikapnya itu akhirnya melawan dia dan akhirnya kami berdua bertengkar layaknya lelaki sejati dimana akhirnya aku yang menang.
“Dan, apa-apaan kamu ini ? dia itu sahabatku.” Teriaknya.
“Eh, asal kamu tahu ya. Kamu itu hanya pelarian Lira. Wajah kamu yang ganteng itu mirip dengan calon suami Lira dulu.” Katanya merendahkan.
Sontak jantungku berdebar kencang, pikiranku kosong. Entah kenapa sepertinya boomerang menghantamku keras. Aku hanya bisa mendorong Lira yang seolah-olah meyakinkanku bahwa dia menyukaiku bukan karena aku mirip dengan calon suaminya dulu.
“Aku bukan dia, Lira. Aku bukan calon suami kamu dulu. Jangan anggap aku seperti dia. Kamu tahu ? aku sangat menyayangimu sekarang meskipun kita baru kenal beberapa minggu ini. Aku udah kasi semuanya ke kamu tapi kenapa kamu anggap aku dia ? dia calon suami kamu dulu yang ninggalin kamu hah ? teriakku sambil mendorong dia hingga dia jatuh.
“Tidak Dan. Aku sama sekali tidak menganggapmu sebagai dia. Sumpah Dan.” Jawabnya sambil terisak.
Aku hanya bisa meninggalkan mereka berdua. Disaat aku tlah menyukai seseorang dan membuka hatiku untuk dia malah dia menjadikanku pelarian. Entah ini karma dari yang kubuat dulu atau hanya pelajaran kedua untukku.
****
“Ria, maaf atas sikapku selama ini. Aku akan berubah. Tapi tolong jangan buat aku terpuruk seperti ini dan buatku jadi pelarian seperti ini.” Ceritaku sambil terisak dan tertidur dimakamnya.

Created & Written By Rahma Iriani Aslam
OST : Magneto – Bukan Dirinya.
 


LABORATORIUM KIMIA FARMASI
JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS FARMASI
PERCOBAAN
IODIMETRI, IODOMETRI, DAN BROMATOMETRI

Description: C:\Users\CS\Pictures\uin-makassar.gif

OLEH
KELOMPOK V
FARMASI A
ASISTEN : AYU TRY SARTIKA

SAMATA – GOWA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Maksud dan Tujuan Percobaan
a.       Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami larutan standar dengan metode titrasi idometri dan iodimetri.
b.      Tujuan Percobaan
1.      Menentukan kadar dari vitami C berdasarkan reaksi oksidasi reduksi dengan metode iodimetri.
2.      Menentukan kadar dari CuSO4 berdasarkan reaksi oksidasi reduksi dengan metode iodometri.
B.  Prinsip Percobaan
a.       Metode Iodimetri
Penentuan kadar vitamin C secara iodometri dengan metode iodimetri berdasarkan reaksi oksidasi reduksi antara sampel sebagai oksidator dalam suasana asam dengan menggunakan indikator larutan kanji dengan titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi biru pucat.
b.      Metode Iodometri
Penentuan kadar secara volumetri dengan metode iodometri berdasarkan reaksi oksidasi reduksi dimana sampel yng bersifat oksidator yang direduksi dahulu dengan KI, lalu I2 yang dibebaskan ditentukan jumlahnya dengan cara titrasi menggunakan larutan baku Na2S2O4.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.  Teori Umum
Istilah oksidasi mengacu pada setiap perubahan kimia dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasi, sedangkan reduksi digunakan untuk setiap penurunan bilangan oksidasi disertai dengan hilangnya elektron sedangkan reduksi memperoleh elektron. Oksidator adalah senyawa dimana atom yang terkandung mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sebaliknya pada reduktor, atom yang terkandung mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Oksidasi-reduksi harus selalu berlangsung bersama dan saling mengkompensasi sau sama lain. Istilah oksidator reduktor mengacu kepada suatu senyawa, tidak kepada atomnya saja (Khopkar, 2003)
Oksidator lebih jarang ditentukan dibandingkan reduktor. Namun demikian, oksidator dapat ditentukan dengan reduktor. Reduktor yang lazim diapaki untuk penentuan oksidator adalah kalium iodida, ion titanium (III), ion besi (II) dan ion vanadium (II). Cara titrasi redoks yang menggunakan larutan iodium sebagai pentiter disebut iodometri. (Rivai, 1995)
Dalam proses analaitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi (iodimetri) dan ion iodida digunakan sebagai pereaksi reduksi (iodometri). Relatif beberapa zat merupakan pereaksi reduksi yang cukup kuat dititrasi secara langsung dengan iodium, maka jumlah penentuan iodimetrik adalah sedikit. Akan tetapi, banyak penggunaan proses iodometrik. Suatu kelebihan ion iodida ditambahkan kepada pereaksi oksidasi yang ditentukan. Dengan pembebasan iodium, yang kemudian dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat. Reaksi antara iodium dan tiosulfat berlangsung secara sempurna. (Underwood, 1986)
Iodium hanya sedikit larut dalam air (0,01134) mol per liter, teapi agak larut dalam larutan yang mengandung ion iodida, larutan iodium standar dapat dibuat dengan menimbang langsung iodium murni dan pengenceran dalam volumetrik, iodium dimurnikan dengan sublimasi dan ditambahkan pada suatu larutan pekat yang ditimbang denga teliti sebelum dan sesudah penambahan iodium. Akan tetapi biasa larutan distandarisasikan terhadap suatu standar primer, As 203 yang paling biasa digunakan. (Underwood, 1986).
B.  Uraian Bahan
a.    Asam Askorbat (Dirjen POM.1979:47 )
Nama resmi            : ACIDUM ASCORBICUM
Nama lain               : Asam askorbat
Rumus molekul      : C6H8O6
Berat molekul        : 176,13
Rumus Bangun      :
Pemerian                : serbuk atau hablur, putih atau agak kuning, tidak berbau, rasa asam. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan hening, dalam larutan cepat teroksidasi.
Kelarutan               : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam benzene P.
Penyimpanan         : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Kegunaan               : sebagai sampel

b.    Asam Asetat
Nama resmi                 : ACIDUM ACETICUM
Nama lain                   : Asam asetat, cuka
Rumus molekul           : CH3COOH
Pemerian                     : cairan jernih, tidak berwarna, bau menusuk, rasa asam, tajam.
Penyimpanan              : dalam wadah tetrutup rapat.
Kegunaan                   : sebagai pereaksi.
c.    Asam Sulfat (Durjen POM.1979:58)
Nama resmi                 : ACIDUM SULFURICUM
Nama lain                   : Asam sulfat
Rumus molekul           : H2SO4
Berat molekul             : 98,07
Pemerian                     : cairan kental seperti minyak, kerosif, tidak berwarna, jika ditambahkan kedalam air menimbulkan panas.
Kelarutan                    : larut dalam air, etanol (95%) P
Penyimpanan              : dalam wadah tetrutup rapat.
Kegunaan                   : Sebagai katalis






BAB III
METODE KERJA
A.  Alat dan Bahan
a.       Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu, buret, batang pengaduk, botol semprot, erlenmeyer, gelas ukur, kertas pH, pipet tetes, dan statif.
b.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aquadest, asam askorbat, asam sulfat, indikator kanji, I2, CuSO4 . 5H2O, isoniazid, KBrO3, HCl.
B.  Cara Kerja
a.       Uji Iodimetri
1.      Disiapkan alat dan bahan.
2.      Dimasukkan asam askorbat kedalam erlenmeyer sebanyak 200 mg.
3.      Ditambahkan 50 ml air bebas CO2 dan 10 ml asam sulfat 10%.
4.      Ditambhakan satu pipet indikator kanji.
5.      Dititrasi dengan I2 0,1 N sampai titik akhir titrasi berwarna biru.
b.      Uji Iodometri
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dimasukkan 250 mg CuSO4 . 5H2O kedalam erlenmeyer.
3.      Dilarutkan dengan 50 ml aquadest.
4.      Ditambahkan 10 ml CH3COOH dan 3 gram KI.
5.      Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N (berwarna kuning pucat)
6.      Ditambahkan satu pipet indikator kanji.
7.      Dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N.
c.       Uji Bromatometri
1.      Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Ditambhakan 150 mg izoniasid ke dalam erlenmeyer kemudian dilarutkan bersama aquadest.
3.      Ditambahkan 25 ml KBrO3 0,1 N dan 2,5 gram KBr.














BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A.  Tabel Pengamatan
a.       Tabel Iodimetri
Sampel
Berat Sampel
Volume Titrasi
Perubahan
Asam Askorbat
0,102 g
15,5 ml
Bening menjadi biru
0,101 g
18,5 ml
Bening menjadi biru

b.      Tabel Iodometri
Sampel
Berat Sampel
Volume Titrasi
Perubahan
CuSO4
0,102 g
20 ml
Biru menjadi bening
0,101 g
20 ml
Biru menjadi bening

B.  Perhitungan
C.  Reaksi
D.  Pembahasan
Reaksi oksidasi adalah proses perpindahan elektron dari satu oksidator atau reduktor. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi.
Reduksi yang lazim dipakai untuk penentuan oksidatir adalah kalium iodida, ion titanium (III), ion besi (II), dan ion vanadium (II). Cara titrasi iodium sebagai pentiter disebut iodimetri sedangkan yang menggunakan larutan idoin sebagai pentitrannya adalah idometri.
Pada percobaan iodimetri, cara kerjanya adalah semua alat dan bahan disiapkan. Pertama, buret diapsang pada statif, ditimbang asam askorbat sebanyak 2 kali, setelah ditimbang, dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan air bebas CO2, lalu dihomogenkan. Ditambahkan 5 ml asam sulfat 10%, dan ditambahkan indikator kanji 1 pipet lalu dititrasi dengan I2 0,1 N dan diamati titik akhir titrasinya.
Pada percobaan iodometri, cara kerjanya disiapkan alat dan bahan. Pertama-tama, buret dipasang pada statif. Ditimbang CuSO4 sebanyak 2 kali, lalu dilarutkan dalam 50 ml air ditambahkan 10 ml CH3COOH, lalu ditambhakan KI 3 g. Tutup dengan aluminium foil, dans simpan ditempat gelap ditambahkan indikator kanji satu pipet, lalu dititrasi dengan Na2S2O3 dan amati titik akhir titrasinya.












BAB V
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
a.         Pada percobaan idimetri, pada sampel asam askorbat pertama dan kedua, titik akhir titrasinya adalah biru (bening – biru).
b.        Pada percobaan iodometri, pada sampel CuSO4 pertama dan kedua, titik akhir titrasinya adalah bening (biru – bening).
B.  Saran
a.       Untuk laboratorium
Sebaiknya bahan yang dibutuhkan dalam praktikum dilengkapkan, agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan penggunaan waktunya efektif.
b.      Untuk asisten
Cara bimbingannya sudah baik. Dipertahankan.








DAFTAR PUSTAKA
Basset. S. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : EGC.
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DEPKES RI.
Khopkar, S. M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analisis. Jakarta: UI Press.
Underwood dan Day. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.












SKEMA KERJA
A.  Iodimetri
200 mg asam askorbat

Air bebas CO2

+ 10 ml asam sulfat 10%

+ indikator kanji (2 pipet tetes)

Titrasi dengan I2 0,1 N (Biru pucat → TAT)

Duplo

B.  Iodometri
250 mg CuSO4

+  50 ml air

+ 10 ml CH3COOH

+ 3 gr KI → tutup dengan alfol

Biarkan ditempat gelap (15 menit)

+ indikator kanji (1 pipet tetes)

Titrasi dengan Na2S2O3 (TAT → Bening)



Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Advertisement

Popular

POPULAR POSTS

Popular Posts

Recent Posts

Facebook Google Plus Instagram Youtube Channel

Text Widget