Selasa, 17 Juni 2014


DEFA TOUR AND TRAVEL

Assalamu Alaikum Wr. Wb
Jika teman-teman membutuhkan tiket untuk jalan-jalan anda ke dua negara Malaysia dan Singapura dengan fasilitas yang keren dan jalan-jalan yang menarik.
SIlahkan hubungi kami pada nomor yang tertera di brosur atau posting komentar di blog ini. Makasih.. ^_^


Selasa, 10 Juni 2014

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Sahabat-sahabat sekalian, masa kini, semuanya serba dijual, entah itu makanan, minuman, hingga organ tubuh pun diperjualbelikan. entah apa dipikiran mereka. Apa karena masalah ekonomikah ? atau hanya untuk saling membantuk.
Berikut adalah kutipan kasus dan harga organ yang penulis dapatkan pada situs web yang penulis baca...

Jakarta 3 TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ditemukan tewas di Malaysia, 
diduga menjadi korban perdagangan organ tubuh. Perdagangan ilegal ini 
tentulah menggiurkan harganya. Satu organ, ratusan juta hingga miliaran 
rupiah. 

Organ adalah sistem sel dan jaringan yang melakukan tugas tertentu dan 
fungsinya menurun seiring usia. Misalnya, jantung orang yang berusia 20- 
an tahun dapat memompa darah lebih dari 10 kali jumlah darah yang 
dibutuhkan, dan kemampuannya menurun karena penuaan. Paru-paru dan ginjal 
juga semakin lemah fungsinya seiring waktu, begitu juga dengan organ- 
organ lainnya. 

Penyakit atau masalah genetika juga dapat menghancurkan satu organ 
tertentu, sedangkan seluruh tubuh tetap relatif sehat. Dalam banyak 
kasus, untuk memperbaiki fungsi tubuh dengan baik, perlu menggantikan 
organ yang rusak dengan yang organ sehat. Sayangnya, organ yang sehat 
tidak mudah didapat. Pada bulan April 2008, ada lebih dari 98.000 orang 
yang menunggu transplantasi organ. 

Meskipun banyak nyawa yang terselamatkan oleh donor organ, banyak juga 
orang yang mati saat menunggu ketersediaan organ. Rata-rata, ada 
pertambahan sekitar 106 orang yang menunggu organ setiap hari dan 18 
orang meninggal dunia setiap hari karena tidak mendapat donor organ. 

Jika ingin tahu berapa banyak organ tubuh dapat dijual di pasar gelap, 
berikut adalah daftar harganya seperti dilansir Gizmodo.com, Senin 
(25/4/2012). 

1. Sepasang bola mata: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta 
2. Kulit Kepala: US$ 607 atau sekitar Rp 5,56 juta 
3. Tengkorak dengan Gigi: US$ 1.200 atau sekitar Rp 11 juta 
4. Bahu: US$ 500 atau sekitar Rp 4,6 juta 
5. Arteri koroner: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta 
6. Jantung: US$ 119.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar 
7. Hati: US$ 157.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar 
8. Tangan dan lengan: US$ 385 atau sekitar Rp 3,5 juta 
9. Pint darah: US$ 337 atau sekitar Rp 3,1 juta 
10. Limpa: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta 
11. Perut: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta 
12. Usus Kecil: US$ 2.519 atau sekitar Rp 23 juta 
13. Ginjal: US$ 262.000 atau Rp 2,4 miliar 
14. Kandung empedu: US$ 1.219 atau sekitar Rp 11,1 juta 
15. Kulit: US$ 10 atau sekitar Rp 91.000 per inci persegi 

KESABARAN

Jika impianmu tak tercapai...
Maka bersabarlah...
Jika apa yang kamu rencanakan tidak berjalan baik...
Maka bersabarlah...

Sabar itu jika kita cintai akan menjadi indah...
Tetapi jika tidak dicintai akan menjadi masalah...
Cintailah kesabaran...
Karena kesabaran itu indah...

Banyak orang yang jatuh karena tidak sabar...
Banyak orang yang menjadi jahat karena tidak sabar...
Tetapi banyak orang yang sukses karena kesabarannya...
Itulah indahnya sabar...

Jadilah orang yang mempunyai kesabaran...
Tetapi kesabaran itu membutuhkan perjuangan...
Membutuhkan pengorbanan...
Tetapi, akan ada keindahan dibalik itu semua... Itulah indahnya kesabaran...

Kamis, 05 Juni 2014

See this
Lidocaine Hidroclorida used in urethra http://www.youtube.com/watch?v=uANqMFRBwi4

Selasa, 03 Juni 2014


Untitle-2

Disaat tak ada satupun keindahan..
Hanya kau yang hadir memberikan sinarmu..
Kau memberikan senyuman untukku dengan sinarmu..
Sinar yang bisa membuatku tersenyum...

Kau tahu tidak ? sejak tadi aku menunggumu..
Aku kesepian tanpamu..
Melewati malam yang gelap..
Dan tenggelam dalam pekatnya...

Aku terhanyut akan keindahanmu..
Keindahan dirimu...
Ingin rasanya aku memilikimu...
Tapi ku tak mampu...

Kau terlalu indah bagiku...
Hingga aku sulit mendapatkanmu...
Kau juga terlalu jauh dariku..
Hingga aku tak bisa menggapaimu..

Kini kau meninggalkanku dalam kegelapan...
Membiarkanku tenggelam dalam pekatnya malam...
Dan kau telah tenggelam oleh awan hitam itu..
Bintang... Kau akan tetap kutunggu disini...
Bersama dirinya yang menemani hidupku hingga aku mati.... 

Minggu, 01 Juni 2014


GAK SUKA ORANG “KEPO”
JARI KELINGKING BUATMU

Hari ini malas banget, jengkel banget.... Asli malas and jengkel abis. Itu cowok sama itu cewek kepo banget sama kehidupanku. Entah aku ini apanya dia, sahabat bukan, teman iya sih. Tapi, aku gak suka punya teman sekepo kayak mereka. Yah, nama mereka Carlisa sama Nemo. Nama julukan mereka dari aku itu Nenek Carot sama Kakek Nemot. Ahh.... Kalau ingat mereka tuh jadi pengen injak, potong leher ampe mutilasi mereka. Sadis juga sih. Hehehe
Oia, namaku Nira, Nira Ariana lengkapnya. Punya ayah dan ibu, kakak and adik yang menyayangi aku. Punya sahabat yang namanya Leni. Senangnya. Tapi, ku paling benci and gak suka kalau kita melirik kehidupan perkuliahanku dimana terdapat cowok and cewek kepo yang selalu ingin tahu, ngurusin, pengaruhi temanku, sampai ngerusak hidupku. Yah karena mereka iri, gak tau juga sih iri karena apa. Nyebelin banget tau gak. Untungya ada satu cowok yang selalu nemenin aku, namanya Radit.
“Ra ? Nira ? Turun nak. Ayo makan.” Panggil Mamaku.
“Iya ma.” Jawabku singkat.
Hadeuh... Mama mah ganggu. Orang lagi curhat juga. Gini nih yang aku gak suka, kalau aku lagi enak-enaknya curhat sama Beby Bearku malah dipanggil sama mama tersayangku. Tapi, aku juga lagi lapar sih. Hehehe
“Wah, mama enak banget masaknya.” Kata Papaku
“Iya dunk. Mama gitu loh. Sekali-kali, Nira mau ngerasain masakannya papa. Boleh tidak pa ?” Tanyaku.
“Boleh dong nak. Papa kan juga bisa masak. Hehehe.” Jawabnya.
Aku sama mamaku yang medengar jawaban papaku cuma bisa tertawa sebisa mungkin. Papaku emang orangnya humoris jadi, rumah gak sepi kalau ada papa apa lagi dilengkapi dengan adik sama kakakku. Sayangnya mereka lagi liburan sih di rumah tante.
*****
Pagi ini sungguh cerah. Yah walaupun dikampus bakal ketemu dengan cowok and cewek kepo itu, aku harus tetap tersenyum karena bukan mereka yang aku ingin temui pagi ini tapi, teman-teman khususnya cowok yang selama ini nyangkut dihatiku. Jiah....
“Pagi Ra.” Sapa temanku.
“Pagi juga.” Jawabku dengan senyum.
Wahhh... senangnya. Pagi-pagi ke kampus udah dapat senyum dari teman-teman. Tapi, ini masih pagi atau siang yah cause baru jam 10. Kayaknya masih pagi sih. Hehehehe. Kemana yah orang yang ku cari. Apa dia datang ke kampus atau tidak ? Haduh... Apa dia jalan sama cewek lain. Wew, buang jauh-jauh pikiran kayak gini Ra. Ckckckck.
Brukkkkkkk....
“Adowh. Sakit tau.” Keluhku.
“Kalau jalan liat-liat dong.” Sahutnya ketus.
“Iya Maaf”. Jawabku.
Astaga, yang nabrak aku ternya si kakek Nemot. Ich, jijik banget tau gak. Yah ku hanya bisa ninggalin dia dengan wajah kesal. Aku heran kenapa selama ini dia selalu ganggu aku. Wajar sih kalau si Nenek Carot kepo sama aku karena asli dia iri banget sama aku, mungkin karena keeksisanku. Cielah ngerasa banget aku. Sekarang ku mau selidikin kenapa cowok kepo iu selalu ganggu aku. Apa dia suka sama aku ? atau dia emang benci sama aku ? tapi karena apa ?
“Wey, bengong aja nih si manyun...” Suara yang mengagetkanku.
“Haih, kamu tuh. Darimana aja sih nyon ?” Tanyaku.
“Aku baru datang sayang. Pasti ngira aku kemana-mana lagi kan ?” Jawabnya menyelidik.
“Ngarep banget. Padahal bener. Hehehhe.” Jawabku sambil ninggalin dia ke kelas.
Itulah Radit. Cowok yang selama ini nyenengin hatiku. Tapi sayang, akhir-akhir ini dia sering ninggalin aku. Ngilang gitu aja. Katanya sih sibuk ini itu. Tapi aku capek dengan alasan dia yang sebagian gak masuk akal. Apa dia sekarang udah ngelirik cewek lain ? Hal ini membuatku mulai jenuh karena sikap dia yang udah mulai berubah.  
*****
Maaf ku jenuh padamu
Lama sudah ku pendam
Tertahan dibibirku
Mau ku tak menyakiti
Meski begitu indah, ku masih tetap saja jenuh.
Lagu dari abang Rio Febrian ini selalu menemani saat istirahatku yang sunyi saat gak ada dia. Biasanya sih si Leni nemenin aku saat-saat galau kayak gini, tapi entah dia kemana, mungkin lagi pendekatan sama cowok yang dia ceritain waktu itu. Huft.
Bruaakkkkk.. Sebuah tubuh menabrakku begitu keras. Entah dia siapa. Tapi sepertinya anak dari jurusan lain. Wajahnya nampak takut dan tergesa-gesa sampai keringatnya jatuh-jatuh gitu. Seperti ada yang dia ingin sampein ke aku.
“Ra, Nira, cepetan.” Katanya tergesa-gesa sambl menarik tanganku.
“Ih, ada apa sih ? Kok pake narik-narik gitu ?” Jawabku sambil ngelepasin pegangannya.
“Ra, cepetan Ra. Cowok lo sama si Nemo berantem dihalaman belakang. Cepetan.” Jawabnya lagi.
Kubiarkan dia menarik tanganku dan membawaku pergi ketempat itu. Aku cuma bisa diam dan berpikir apa hal itu benar terjadi atau ini cuma kerjaannya Radit untuk ngerjain aku.
“Liat tuh. Aku tau, dari tadi kamu diam karena nggak percaya kan orang yang kamu sayang berantem sama orang yang kamu benci ? Tuh liat sendiri.” Sahutnya ketus.
Aku yang gak percaya soal ini cuma bisa terpaku dan termangu melihat kejadian didepan mataku ini ? Aku harus apa ?
“Ra, kenapa kamu diam aja. Kenapa gak berhentiin mereka. Gue udah dari tadi mau ngeleraiin dia, tapi gak bisa. Gue malah kena tonjok tau. Nih liat lebam kan wajah tampan gue. Ih....” Sahutnya ketus.
Ya Allah, apa yang harus aku lakukan sekarang ? Apa aku harus kesana ngeleraiin dia ? Atau aku hanya diam berdiri melihat mereka kayak gini ? Huh, tarik napas dalam-dalam Ra. Kamu harus bisa ngadepin ini.
“Dit, Mo, ngapain kalian kayak gini ?” teriakku.
Mereka hanya kaget melihatku yang tiba-tiba ada dihadapan mereka.
“Ra, kamu tahu ? selama ini aku ngilang dari kamu karena aku nyelidikin cowok brengsek satu ini.” Jawab Radit.
“Heh, lu kepo banget ya soal gue. Untuk apa lo tau kenapa gue kepo sama cewek lo ini. Lo juga ngapain nonjok gue tiba-tiba ? kenapa hah ?” Bentak Nemo.
“Heh, gue udah tau semuanya tentang lo. Lo suka kan sama cewek gue ? gue udah tau. Udah gue selidikin. Lo kepo sama cewek gue karena lo gak tau gimana ngungkapin rasa sayang lo ke dia. Buang deh perasaan lo sama dia karena dia udah punya gue. Ngerti lo brengsek ?” Bentak Radit lagi.
“Woy, bisa diam gak sih ? Lo, Nemo Saputra, tolong jangan ganggu gue lagi and gak usah kepo lagi tentang gue, gue gak suka. Lo ngelarang cowok gue kepo sama lu, tapi lu sendiri yang kepo tentang gue. Apa maksud lo kayak gitu hah ?” bentakku lagi.
“Ra, jujur, gue suka sama lo. Gue suka banget sama lo Ra. Sumpah ! Radit benar, gue gak tau gimana ngungkapin perasaan gue ke elo.” Jawabnya singkat.
“Eh, lo brengsek banget ya. Nira itu udah punya gue. Ngerti loh.” Jawab Radit.
“Diaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaammmmmmmmmmmmmmmmmm............. Kalian berdua gak tau ya yang dimaksud dengan diam ? Shut up boy. Gue gak peduli tentang perasaan lo sama gue. Ngerti lo ? dan kamu Radit, kenapa kamu kayak gini sekarang sama aku. Kenapa kamu gak ngasi tau soal ini ke aku. Sampai-sampai sikap kamu berubah sama aku. Aku tahu, kamu tetap buat aku bahagia tiap kita ketemu, tapi kamu selalu ninggalin aku. Kemana kamu hah ? kamu cuma sibuk ngurusin dia ? Emang dia sapa hah ? Tau ah sekarang. Gue gak mau pusing lagi. Lo Nemo, jangan ganggu gue lagi, dan kamu Radit, kita putus. Aku udah jenuh sama kamu akhir-akhir ini karena sikap kamu ini sama kesalahan kamu yang udah buatku kecewa beberapa waktu lalu udah gak bisa ditoleransi.” Jawabku panjang lebar seraya meninggalkan mereka.
Cowok yang membawaku ketempat kejadian tadi cuma bisa termangu meliatku berkata seperti itu. Mengapa tidak, aku yang dari tadi hanya diam dan tidak tau mau buat apa untuk mereka tiba-tiba ngomong kayak gitu. Aku hanya cuek dengan respon dia. Dipikiranku saat ini, aku hanya ingin pulang dan curhat dengan beby bearku. Aku benci hari ini. Untung aja si Nenek Carot gak hadir hari ini. Hampir aja hidupku hari ini tambah hancur kalau ditambah dengan dia.
*****
Beby Bear, aku sedih kenapa ini semua terjadi. Orang yang aku cintai hianatin aku, dia sama sekali gak jujur sama aku, kemarin dia udah buatku kecewa karena sikapnya. Sekarang, dia udah buat kesalahan lagi. Hiks. Dan satu lagi, si Kakek Nemot ternyata suka sama aku. Katanya, dia gak tau cara ngungkapin perasaanya ke aku, makanya dia kepo banget sama aku, dan kamu tau, dari sumber yang aku dapat, ternyata dia yang selalu lindungin aku saat Radit gak ada. Hikksss.... bagaimana ini beby bear ? aku pusing....
*****
Dua bulan telah berlalu sejak kejadian itu. Aku udah maafin Radit dan jadi temannya dia. Aku juga udah maafin Nemo dan nenek lampir itu. Semuanya telah berjalan sebagaimana mestinya. Aku bahagia sekarang. Tapi, masih ada sesuatu yang nyangkut dipikiranku. Yah itu, kenapa Nemo masih simpati kepadaku, dia masih kepo tapi keponya gak kayak dulu lagi. Dia kesannya ingin dekat sama aku. Entah aku ini kepedean atau memang ini kenyataannya. Dilain hal, sejak aku putus sama Radit, Radit mutusin untuk ngejauhin aku. Katanya biar dia bisa ngelupain aku. Huh....
“Woy Ra. Kok ngelamun gitu sih ? Ngelamunin apa ? Si Nemo ya ? Cie cie.” Sahut Leni.
“Ih, sapa juga yang ngelamunin dia. Kamu mah ada-ada ja, Len.” Jawabku.
“Trus ngelamunin apa dong bu ?” Tanyanya.
“Hmm... gimana ya ? Mau tau aja atau mau tau banget ?” Jawabku usil.
“Ih, aku serius nanyanya, Ra.” Sahutnya agak kesal.
“Ngelamunin kapan kamu traktir aku, Len. Ayo ke kantin. Aku lapar. Ehehehe.” Jawabku lagi.
“Ah kamu mah, Ra. Ntar cerita ya.” Rayu Leni.
Aku gak peduliin kata-kata Leni barusan. Aku hanya jalan terus soalnya perut udah lapar gara-gara ngelamun terus dari tadi. Tapi, aku penasaran, apa si Nemo masih suka sama aku ? atau aku aja yang kepedean kayak gini ? Ah... entahlah.... biar waktu yang menjawab.
*****
Waktu semakin berlalu. Nemo yang aku pikir suka sama aku ternyata tidak. Perkiraanku selama ini salah. Sekarang dia cuek sama aku. Huh.. aku emang kepedean banget. Ckckck.
“Eh neng. Kok ngelamun sih ? Ntar kesambet pocong gimana tuh ?” Sahut seseorang dari belakang.
“Eh Nemo. Aku gak ngelamun kok. Aku cuma diam aja.” Jawabku
“Aku boleh ngomong sesuatu tidak ?” Tanyanya.
“Mau ngomong apa ? Dasar orang kepo. Aku gak suka orang kepo. Nih jari kelingku buatmu.” Jawabku sambil nunjukin jari kelingking.
“Yeh, neng mah sensitif banget.” Sahutnya.
Setelah mendengar uraian singkat alias uraian panjang lebar dari bapak Nemo, aku baru sadar. Sadar banget. Ternyata, selama ini dia yang ngelindungin aku dari nenek sihir yang dulu kepo banget sama aku. Ternyata, selama ini, memang benar dia yang selalu ngawasin aku dari jauh dan selama ini, sikap dia berubah-ubah ke aku karena dia gak tau bagaimana ngungkapin perasaannya sama aku. Yah, aku yang mendengar pengakuan dia ini, aku hanya bisa ninggalin dia tanpa berkata satu katapun. Kalau dipikir, aku jahat juga ya, orang lagi bicara and butuh jawaban dari aku, tapi aku malah ninggalin dia tanpa satu katapun.
*****
Ya Allah, semoga perkuliahanku saat ini lancar, penuh dengan kebahagiaan. Semoga yang kuliat nanti adalah orang-orang yang menyenangkan and gak ada yang menjengkelkan. Jiaaahhhh....
Bruuuuaaakkkkk....
“Ra, cepetan...” Ajak seseorang yang mengagetkanku.
“Haih, apaan sih ? Aku baru datang tau, kenapa langsung diajak kayak gini. Kamu juga, kayak orang kesetanan aja. Mang kamu disambet apa ? Pocong  Ihh....” Jawabku cuek.
“Ah... Kamu kelamaan ngomong. Cepetan sini. Si Nemo berantem tuh sama anak dari jurusan kita, katanya ini karena kamu.” Sambil narik tanganku.
“Wah ? Apaan ni ? Kenapa karena aku ? Tapi eh, gak usah narik tanganku gitu. Aku ikutin kamu ko.” Jawabku sambil ikutin dia.
Waahhhhhh...... Benar kata dia. Nemo sama teman-teman sejurusanku benar-benar berantem. Tapi, kenapa karena aku ? Apa hal ini sama dengan kejadian waktu itu ? saat Nemo dan Radit berantem karena aku ?
“Berhennnntttttttttttttiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...... Kenapa kalian berantem sih ? Kenapa kalian berantem karena aku ? Apa gak ada hal lain yang lebih penting kalian pikirin daripada aku ?” Teriakku.
“Ra, dia itu mau ngehajar cowok yang selama ini mau deketin kamu dan cowok itu adalah teman sejurusan kita. Ya kita gak terima dong teman kita digituin.” Jawab salah seorang cowok sejurusanku.
“Kenapa kejadiannya seperti dulu lagi, Mo. Kenapa kamu kepo lagi sama aku ? Apa mau kamu sebenarnya hah ? Kalian juga, kenapa ampe berantem kayak gini ?” Jawabku dengan nada kesal.
Mereka sama sekali tidak mendengar kata-kataku. Mereka malah ngelanjutin acara beranteman mereka. Aku udah teriak-teriak. Aku udah ngeleraiin mereka malah gak mereka pedulii. Aku malah didorong dan mereka gak peduli sedikitpun. Nemo hanya sempat teriak, dia bakal berhentiin acara berantem ini kalau aku nerima dia. Maksudnya apa ini ? Teman sejurusanku hanya bilang, aku disuruh pilih antara Nemo atau cowok yang pengen deketin aku. Katanya, terserah aku mau pilih mana, dia gak permasalahin sekalipun aku milih Nemo. Maksudnya apa nih ?
“Apa maksud kalian hah ? Apa kalian permainin aku ?” Teriakku.
Mereka sama sekali gak peduli.
“Gue pilih Nemo. Puas lo semua ?” Teriakku lagi.
“Alasannya apa Ra ?” Tanya salah seorang dari mereka.
“Aku gak tahu. Pokoknya, semenjak dia berhenti kepo sama aku, perasaan itu seakan muncul sama aku. Puas kalian dengar semua ini ?” Jawabku.
Mereka terdiam sejenak dan kembali ngelanjutin aara berantemnya. Aku mencoba untuk ngeleraiin mereka tetapi, aku didorong lagi dan aku jatuh. Nemo yang melihat hal itu tiba-tiba mendekat ke aku.
“Lo bener-bener suka sama gue, Ra ?” Tanyanya.
Aku hanya bisa mengangguk.
“Cie cie. Asik, ada yang jadian nih. Mo, lo harus traktir kami semua ya ntar di kantin ?” Sahut seseorang diantara mereka sambil senyam senyum.
“Maksudnya apa ni, Mo ?” Tanyaku heran.
“Akting kami bagus kan sayang ?” Sahutnya.
“Apa ? akting ?” Tanyaku lagi.
“Iya sayang. Kalau gak kayak gini. Kamu gak bakal ungkapin perasaan kamu ke aku. Kalau kita Cuma berdua, kamu bakal ninggalin aku seperti waktu itu.” Jawabku sambil senyum.
“Wah, kalian semua jahat.” Jawabku dengan muka agak memerah.
Teman-teman sejurusanku yang melihatku merespon seperti ini hanya meninggalkan kami berdua. Mereka hanya bilang selamat dan nunggu kami di kantin untuk ngerayain hal ini sekalian traktir mereka.
“Nemoooooooo ????? Aku gak suka orang kepo kayak kamu, nih jari kelingkingku buat kamu ?” Teriakku sambil nunjukin jari kelingkingku.
“Ya ampun sayang... Aku udah gak kepo kali. Jadi, aku gak butuh jari kelingkingmu lagi, tapi jari manis untuk masangin cincin ini ke jari kamu.” Jawabnya sambil masangin sebuah cincin di jari manisku.
Aku hanya bisa nunduk karena respon Nemo yang kayak gini. Asli malu banget, apalagi mukaku memerah. Aku gak percaya akan semua ini. Tapi, satu hal yang aku dapat dari sini, aku gak boleh ngejudge orang segitu cepatnya, aku harus tau kenapa mereka kepo atau iri dan semacamnya kepadaku. Yah, kalaupun masih ada yang kepo, aku hanya bisa bilang, aku gak suka orang kepo an aku hanya bisa ngasi jari kelingkingku buatnya. ^_^    
THE END
Created By Rahma Iriani Aslam

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Advertisement

Popular

POPULAR POSTS

Popular Posts

Recent Posts

Facebook Google Plus Instagram Youtube Channel

Text Widget